Perlencengan Makna (apa coba?)

Friday 17 October 2008

Maksudnya, zaman sekarang, banyak kata-kata yang sudah mengalami perlencengan makna dan penyalahtempatan penggunaan. Ngerti kan maksudnya? Udah banyak banget kata-kata yang dipake pada kalimat yang nggak tepat dan sama sekali nggak ada hubungannya dengan makna asli kata itu. Gue menyadari ini dari lingkungan sekitar gue, baik keluarga, ataupun temaen2 gue. Sebagai contohnya, gue akan ngasi tau beberapa kata yang telah digunakan dan melenceng maknanya:

1. Gila

Berdasarkan KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), gila berarti sakit jiwa atau sakit ingatan. Nah, penggunaan kata ini yang benar contohnya,
"Orang gila itu ditahan di rumah sakit jiwa"
Namun, akhir-akhir ini, tampaknya makna dan penggunaan kata gila mulai melenceng, contohnya,
"Eh lo tau nggak? Tuh anak, hiiih, nyolot gila!" atau,
"Eh eh, liat cowok itu deh, maen bolanya, keren gila!"
Sebenarnya, dalam kedua kalimat di atas, tidak ada maksud menggunakan kata gila yang bermakna 'sakit jiwa', tetapi kata gila berubah maknanya menjadi 'banget'. Variasi lain adalah menggunakan kata 'parah', ataupun 'abis'(yang inipun sama-sama melenceng dari makna aslinya), contohnya,
"Gila ya!! Parah, sotoy abis tuh anak sama gue!!"

2. Secara

Dalam KBBI, arti 'secara' adalah 'selaku, sebagai, dengan cara', dan penggunaan kata 'secara' yang benar adalah,
"Ia membuat lukisan itu secara bertahap"
Namun, yang sering didengar akhir2 ini, justru seperti ini,
"Masa sih dia kayak gitu? Secara gitu ya, dia tuh jadi cowok harusnya ngalah dikit kek sama ceweknya..blablabla" dan kalimat setipe yang lainnya.
Dalam kasus ini, penggunaan kata 'secara' telah melenceng dari aslinya, yang mana dalam kalimat diatas, kata 'secara' telah kehilangan makna aslinya.

3. Sumpah

Dalam KBBI, arti kata 'sumpah' adalah 'kutukan, kata-kata yang buruk', dan penggunaanya yang baik adalah,
"Ia menyumpah karena hatinya tidak puas dengan hasil yang ia dapat."
Namun, pada kasus kali ini, kata 'sumpah' justru digunakan dalam kalimat begini,
"Sumpah ya, gue tuh tadi papasan sama dia, ganteng paraaah!!" <--- (kutukan apa seneng sih?)
"Ih beneran deh, sumpah demi Allah!" <--- (wah yang ini parah, bawa-bawa nama tuhan dalam kutukan atau kata-kata yang buruk)
Dan begitulah, kata 'sumpah' telah mengalami perlencengan makna dan penggunaan, padahal kata ini artinya nggak bagus, malah dijadikan kata untuk meyakinkan lawan bicara.

Bagitulah yang terjadi sekarang ini, bahasa kita sudah mulai melenceng dari makna yang sebenarnya. Nggak heran kalo 15 tahun ke depan, kita akan mendengar anak-anak muda yang berbicara,
"Eh bunting mekar!! Kronis waras apah??!! Masa si dia tadi gombreng ke gue klo dia tuh sebenernya jomplang!! Rajam muncrat nggak sih tuh??!!"

1 comments:

Anonymous said...

Bunting Mekar? hahahaha

Mezzano lo dapet darimana tu bahasa? ngakak abis gue hahahaha

makanya pada disuruh blogging aja mezz hehehe