Memoirs : 28 CUP 2008

Friday 12 September 2008

28 CUP, "Save the children for the future", yap itu dia salah satu event paling happening buat gue yg trjadi tahun ini. Banyak banget pelajaran yg bisa diambil dri event yg satu ini, termasuk refreshing otak yg makin lama makin terkikis bagian kebahagiaannya. Pokoknya 28 CUP ini saat2 yang menyenangkan deh..hehe..



Ini adalah suasana pembukaan 28 CUP 2008. Menurut gue pembukaannya cukup lancar dan meriah, ada drum band, color guard, dll. Trus salah satu momen pentingnya ialah saat ketua panitia kita, bos Anjar, melaporkan laporan kegiatan di hadapan para tamu. Waah, salut deh..hehe.. Bisa diliat juga, kira2 itulah kondisi stadion tempat pertandingan mini soccer berlansung sekaligus menjadi tempat gue bekerja selama 4 hari. Yep, gue secara tidak langsung mengklaim untuk menjadi pubdok tetap mini soccer (hehe..). Kenapa ? Soalnya menurut gue, lebih enak kerja di lapangan terbuka yang panasnya alami dan kadang2 ada angin semilir daripada di Hall A yang panasnya berasal dari kepengapan tanpa angin semilir. Di tengah teriknya matahari stadion itu, tak heran ada beberapa barang yang sangat diminati oleh para panitia yang bekerja disana.
Most wanted items in the stadion are :
-Handuk
Ini mungkin adalah item wajib yang harus dimiliki oleh para panitia yang bekerja di stadion. Selain bisa menjadi pelindung kepala dan mengelap keringat, handuk yang berwarna-warni dengan aneka motif menjadi pilihan beberapa panitia untuk bekerja sambil bermodis ria.
- Payung
Selain handuk, payung pun sering digunakan di stadion. Biasanya para anak P3K yang standby di sana memakai payung dengan aneka macam corak untuk melindungi mereka dari panas, dan mungkin sekaligus untuk menyita perhatian beberapa pemain atau penonton agar berpikiran "Cewek berpayung itu lucu ya !".
- Teh Poci (atau minuman sejenis lainnya)
Item yang satu ini sangat laris di stadion, namun hanya saat seseorang membelinya. Jika seseorang terlihat membawa Teh Poci ke stadion, maka dalam waktu beberapa detik, Teh Pocinya akan habis karena diterpa oleh panitia-panitia lain yang kehausan.


(Dari kiri atas) Are, Gue, Ina, Anjar, Bilal. (Dari kiri bawah) Swino, Achie, Aisyah, Didis.

Ini dia rekan rekan setim gue yang tergabung dalam Pubdok dan diketuai oleh Ina. Di foto ini, kita para anak pubdok (tp gk ada Lisa) lagi foto bareng sang ketua Dulcup kita, bos Anjar. Bisa dibilang, pubdok adalah salah satu seksi yang paling dekat dengan Anjar (haha, iy apa ?), karena pubdok harus kerja fulltime, yaitu sebelum, saat, dan sesudah dulcup berlangsung, capek banget deh. Tapi karena itu juga, anak-anak pubdok makin kompak dan ngejalanin semua itu dengan senang hati. Pas lg acara, bisa dibilang anak pubdok yg privilege nya paling gede, krn bebas kmana saja untuk mendokumentasikan acara, hehehe...
Kegiatan favorit para pubdokers ialah :
- Jalan2 ke Media Partner sambil melancong ke Blenger Burger sebagai tempat nongkrong buat makan siang, hehe..
- Ngumpul di RO buat ngmgin mcm2, biasanya abis itu malah ngegosip brg anak kesekretariatan dan dana (sie2 yg sibuk pra-acara, haha) trus ketawa-ketiwi ampe sore.
- Kadang nongkrongin tempat pendaftaran brg anak kesekretariatan yg berlokasi di depan avis.


This photo was taken by Swino on the second day's evaluation.

Foto panitia diatas salah satu foto yg paling ngangenin. Karena di situ hampir semua panitia ada, dan seru klo dibuat game nyari2 muka orang, haha.. Oiya, ngomong2 soal panitia, selama 4 hari 28 CUP, gue memperhatikan ada beragam jenis panitia lho.. Dari mulai ciri-ciri, tindak tanduk tempat mangkal, sampe tagline mereka sendiri (tagline dulcup is "Save the children for the future"), hehe.. Here it is..

- The Bolangs
Bolang, atau Bocah Ilang, ialah para panitia yang sangat suka keluyuran kesana kemari. Dan saat mereka berpapasan dengan seseorang di jalan, mereka akan bertanya "Eh lo liat si ini gak ? Klo si itu ?" dan pertanyaan-pertanyaan semacamnya. Mungkin mereka memang mencari org tersebut, atau hanya ingin terlihat seperti panitia yang sibuk, siapa yang tau ?
Tagline : "Save yourself from your jobdesk by moving everywhere"

- The Nginepers
Mereka adalah salah satu jenis panitia yang rela mengorbankan jiwa raga nya untuk berjaga malam. Sungguh mulia. Biasanya mereka akan menghilang beberapa saat di pagi hari, dan kembali lagi pada saat malam hari.
Tagline : "Save your energy for tonight's job"

- The Saloners
Mereka ini para gadis yang biasanya duduk2 sambil ngerumpi dan mengeroll rambutnya atau memakai maskara dan lotion. Entah apa yang mereka gosipkan, yang jelas, berusaha untuk tetap tampil cantik dan menarik di tengah teriknya kondisi medan.
Tagline : "Save your skin and hair from UV ray !!"

- The Magabuters
Magabuters, atau para pemakan gaji buta ialah sejumlah panitia yang saat disuruh bekerja akan berkata "Tadi gue udah ngerjain ini sm yg itu kok", pokoknya yg penting udah kerja deh. Dan setelah itu mereka akan bersantai ria menikmati gaji buta nya.
Tagline : "Save yourself by saying that you already worked, hehe.."

- The Existensers
Mereka ialah para panitia super sibuk yang sangat susah untuk dicari karena keberadaanya bisa dimana saja dan kapan saja. Mereka bener2 serius ingin membantu acara agar brlangsung dengan baik. Contoh panitia yang patut untuk ditiru.
Tagline : "Save the cup by doing your best"

- The KIS Messengers
Ini adalah para panitia yang mulai terlihat saat hari ke-4, menjajakan permen KIS di kotak dengan aneka macam pesan untuk disampaikan ke orang yang kita inginkan. Walaupun dibilang menjajakan, mungkin jika anda melihat langsung prosesnya, akan lebih tepat bila disebut intimidasi.
Tagline : "Save your relationship by keeping contact with our KIS"

- The Ballboys
Mereka adalah para panitia cowok yang secara sukarela maupun terpaksa, ditarik ke sudut2 lapangan di stadion untuk bertindak sebagai ballboy. Yang jelas mereka akan berpanas2 ria di stadion untuk menyelamatkan bola yang aakan keluar. Tak heran bila sesudahnya, kulit mereka akan melegam.
Tagline : "Save meeeeeeeee !!!!!!"


Ini adalah evaluasi di hari terakhir sekaligus menjadi momen terakhir dalam rangakaian acara dulcup kita. Ternyata untuk menjalankan suatu acara dengan baik dan lancar, kita bener2 harus bekerja keras dan saling membantu, bukannya egois sendiri2 dan nggak peduli dengan kerjaan yang lain. Dan menurut gue, Anjar sebagai ketua dulcup kita, sudah memberikan contoh yang sangat baik, karena berkat dia juga, beberapa masalah di dulcup bisa diatasi dengan baik, dan membuat 28 CUP kali ini sukses ! Hidup 28 CUP 2008 !!!

0 comments: